Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Badan Penelitian India Peringatkan Kemungkinan Munculnya Wabah Virus Baru di China

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 29 September 2020 |20:08 WIB
Badan Penelitian India Peringatkan Kemungkinan Munculnya Wabah Virus Baru di China
Ilustrasi. (Foto: CCO)
A
A
A

NEW DELHI - Sejak pertama kali dilaporkan di Wuhan di China pada akhir 2019, virus corona, atau Covid-19, telah menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan kematian lebih dari satu juta orang. Pandemi ini belum usai, namun, sebuah badan penelitian India memperingatkan akan kemungkinan munculnya wabah lain di China.

Badan penelitian biomedis India, Indian Council of Medical Research (ICMR), pada Selasa (29/9/2020) mengungkapka keprihatinan tentang wabah virus lain di China, Virus Cat Que (CQV). Virus yang terdapat pada nyamuk dan babi itu memicu kekhawatiran akan dampaknya secara global.

BACA JUGA: Ahli Epidemiologi China Sebut Virus Corona Tidak Berasal dari Pasar di Wuhan

Menurut penelitian itu, kehadiran CQV terdeteksi pada nyamuk Culex di China dan babi di Vietnam, memperlihatkan kerentanan negara-negara Asia akan virus tersebut.

Sebuah studi oleh ICMR yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Indian Journal of Medical Research mengungkapkan bahwa CQV dapat menyebabkan penyakit demam, meningitis, dan ensefalitis pediatrik pada manusia.

Para ilmuwan di National Institute of Virology, Pune di bawah ICMR, menemukan antibodi untuk virus itu di dua dari 883 sampel serum manusia yang diuji dari seluruh negeri. Hasil itu menunjukkan bahwa kedua orang ini pernah tertular virus.

“Semua sampel serum manusia (n = 1020) yang diskrining untuk mengetahui adanya CQV menggunakan RT-PCR waktu nyata ditemukan negatif. Positif antibodi Anti-CQV IgG tercatat dalam dua dari 883 sampel serum manusia yang diuji.

BACA JUGA: Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Lampaui 1 Juta

"Eksperimen kerentanan virus menunjukkan tiga spesies nyamuk, yaitu Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus dan Cx. tritaeniorhynchus mendukung penggandaan CQV dengan jalur intratoraks serta membran buatan / makanan oral,” tulis abstrak penelitian tersebut sebagaimana dilansir Sputnik.

Menurut ICMR, nyamuk India rentan terhadap CQV, yang juga bisa menjadi masalah kesehatan masyarakat.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement