Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Mistis di Kamar Jenderal Ahmad Yani, Ada Oknum Menebar Melati dan Sesajen

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Rabu, 30 September 2020 |09:05 WIB
Kisah Mistis di Kamar Jenderal Ahmad Yani, Ada Oknum Menebar Melati dan Sesajen
foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA – Banyak cara untuk mengenang jasa pahlawan. Salah satunya dengan mengunjungi tempat bersejarah seperti ke Museum Sasmita Loka Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani, yang terletak di jalan Lembang dan jalan Latuharhari, Menteng Jakarta Pusat.

(Baca juga: Kisah Gubernur Jatim dan Dua Perwira Polisi yang Dibantai PKI di Hutan Belantara)

Okezone pun kembali mengulas Museum Sasmitaloka yang dulunya merupakan kediaman Jenderal Ahmad Yani. Dia gugur akibat dalam peristiwa berdarah G30SPKI.

Museum tersebut juga banyak tersimpan memorabilia Jenderal Ahmad Yani. Seperti sebuah bufet kaca lainnya yang berisi beberapa pucuk senjata api, serta dua pakaian milik Jenderal Yani. Satunya kemeja putih, satunya lagi piyama Jenderal Yani.

ist

(Kamar anak Jenderal Ahmad Yani/ foto: Okezone)

Empat pucuk senjata api yang dipakai gerombolan (oknum) Pasukan Tjakrabirawa saat menyatroni rumah Jenderal Yani pada 1 Oktober 1965. Yakni, dua senapan submesin Owen Gun dan M3 “Grease Gun”, sepucuk senapan laras panjang serta senapan mesin ringan VZ.52.

Di dalam kamar terdapat satu tempat tidur berukuran “queen size”, dua lemari pakaian berisi jas-jas sipil dan militer serta beragam sepatu, beberapa bufet, dan satu lemari kaca tempat beberapa tanda jasa hingga keris disimpan.

(Baca juga: Kuasa Tuhan Selamatkan Jenderal Nasution dari Hujaman Peluru Tjakrabirawa)

Semua benda-benda tersebut berada di kamar Ahmad Yani. Namun ada larangan ketika pengunjung memasuki kamar pahlawan revolusi tersebut. Yaitu dilarang mengambil foto.

“Biasanya kita kasih tahu, mas. Bahwa kalau berkunjung, ya jangan memfoto kamar Bapak (alm Jenderal Yani). Kalau nekat ya tanggung sendiri akibatnya,” ujar Serma Wawan Sutrisno, salah satu penjaga museum, kepada Okezone beberapa waktu lalu.

Masih banyak benda yang tersimpan rapi disana. Di dalam lemari kaca itu juga terdapat sejumlah lembar rupiah era lama yang ternyata jumlahnya merupakan gaji bulanan Jenderal Yani kala itu. “Jumlahnya ada Rp123 ribu gajinya Bapak,” sambung Wawan.

Sementara di sisi kepala tempat tidur juga sejumlah catatan dan buku harian Jenderal Yani. Hal yang menarik, di salah satu sudut antara tembok dan eternit kamar terdapat gambar halilintar yang menyambar.

“Itu seminggu sebelum Pak Yani diangkat jadi Menpangad (Menteri/Panglima Angkatan Darat pada 1964), ada petir menyambar ke rumah. Dulu ada bekasnya, tapi sekarang cuma dicat begitu sebagai penanda saja. Dulu itu sampai jebol itu genting rumah,” ujar Wawan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement