JAKARTA - Hasil survei Saifuk Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan bahwa cukup banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas menyatakan, berdasarkan temuan survei yang dilakukan oleh pihaknya terdapat 64 % responden tidak mengetahui atau tidak mendengar kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
“64% mengaku tidak tahu atau tidak pernah dengar soal kebangkitan PKI,” ujar Sirojuddin dalam rilis survei SMRC secara virtual, Rabu (30/9/2020).
Sementara itu, dari sisi awerness atau tingkat kesadaran pihaknya menemukan ada 36 % warga Indonesia saat ini tahu ataupun pernah mendengar isu terjadinya kebangkitan PKI. Dilanjutkannya, sebesar 38,7% dari responden yang tahu tadi menyatakan setuju terhadap kebangkitan PKI.
Dari situ, sebanyak 14 persen dari total populasi responden survei SMRC menyatakan setuju terhadap kebangkitan PKI. Sementara itu sebanyak 61% respon tidak percaya terhadap kebangkitan PKI.
"Jadi, artinya total populasi Indonesia yang tahu atau mengatakan setuju bahwa saat ini sedang ada kebangkita PKI di Indonesia. Itu ada 14 persen," tutur Sirojuddin.
Sirojuddin menjelaskan, untuk tren tentang terjadinya kebangkitan PKI tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak Juni 2016 hingga September 2020. Dengan presentasenya berada diangka 10-16%. Ia menyebutkan, bahwa tren tertinggi isu kebangkitan PKI terjadi pada bulan Mei 2018 dengan angka sekitar 16 %. Sementara terendah di bulan November 2016 dan bulan Maret 2020 sekitar 10%.