Jika status Merapi naik menjadi awas dan dan sudah mengkhawatirkan, maka evakuasi warga dilakukan dan sirene dibunyikan sebagai peringatan dini. Saat ini, evakuasi baru sebatas untuk masyarakat yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, anak anak, balita dan difabel.
Terpisah, Surat (35) warga Dukuh Stabelan, Tlogolele mengatakan, warga setiap malam kini melakukan ronda memantau kondisi puncak Merapi.
Namun warga setempat tabu mengunakan kentongan sebagai sinyal tanda bahaya, dari kepercayaan turun temurun, membunyikan kentongan saat Merapi bergejolak justru akan mendatangkan mara bahaya yang lebih besar.
"Kalau ada apa apa kami langsung memberitahu saja yang di dalam rumah dan tetangga sekitar," ucap Surat.
(Khafid Mardiyansyah)