SLEMAN - Warga Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman yang sekarang berada di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, terutama para lanjut usia (lansia) mulai mengeluhkan sakit. Seperti hipertsni, pilek dan pegal-pegal. Namun semua keluhan tersebut bisa ditangani oleh tim medis di posko kesehatan dan tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Kepala Dinas Ksehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, dari data terakhir dari awal menempati barak, Sabtu 7 November 2020 sore hingga Jumat 13 November 2020 sore, tercatat ada 93 pengungsian, yang memeriksakan kesehatan ke Posko kesehatan atau rata-rata 10 orang per hari. Untuk keluhan sakit seperti hipertensi, pilek dan pegal-pegal.
“Para pengungsi yang mengeluhkan sakit itu kebanyakan lansia,” kata Joko usai peringatan HKN ke 56, di komplek candi Ratu Boko, Prambanan, Sleman, Sabtu (14/11/2020).
Baca juga:
Merapi Siaga, Kelompok Rentan Warga Sleman Mulai Tempati Barak Pengungsian
Merapi Siaga, Ribuan Pengungsi di Empat Kabupaten Dievakuasi
Sultan HB X Minta Disediakan Ruang Khusus Cegah Covid-19 di Pengungsian Merapi
Menurut Joko, untuk penanganan kesehatan pengungsi sendiri hingga sekarang masih dapat terkondisikan. Indikasinya semua keluhan tersebut, semua dapat ditangani oleh tim medis di Posko Kesehatan, sehingga tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit.
Hal yang sama diungkapkan tim medis Posko kesehatan barang pengungsian Glagaharjo, Khalis. Ia mengatakan, untuk memastikan kesehatan para pengungsi ini, posko kesehatan siaga 24 jam dengan petugas bergantian.
Selain itu juga, melakukan pengecekan kesehatan keliling di barak. Dari pemeriksaan para lansia mengeluhkan sakit hipertensi dan pegal-pegal. Termasuk ada 3 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Namun semua dapat tertangani dan terkontrol.
“Untuk penanganan kesehatan para pengungsi ini kami juga dibantu para psikolog,” paparnya melalui live striming saat peringatan HKN ke 56 di komplek candi Ratu Boko, Prambanan, Sleman, Sabtu (14/11/2020).
(Awaludin)