Bocah 10 Tahun Menjadi Korban Termuda Covid-19 di Inggris
INGGRIS - Fehzan Jamil, 10, dari Bradford diyakini menjadi salah satu korban meninggal dunia termuda akibat Covid-19 di Inggris.
Jenazahnya baru saja dimakamkan pada Senin (23/11) waktu setempat setelah dirawat dan akhirnya meninggal di rumah sakit. Fehzan memiliki sejumlah masalah kesehatan yang cukup pelik. Termasuk epilepsi yang sudah lama diidapnya.
Melalui wawancara dengan Channel 4 News, kedua orangtuanya Tayyaba dan Mohammed, mengatakan Fehzan adalah seorang anak laki-laki yang bahagia dan ceria yang selalu tersenyum, terlepas dari masalah kesehatannya.
“Dia adalah seorang pejuang yang sangat pemberani, dia seorang tentara. Kami dulu berempat, sekarang hanya tinggal tiga. Sakitnya tak terlukiskan,” terang sang ayah Mohammed.
“Saya tidak bisa menggambarkan kehilangan kami. Semuanya terasa kosong sekarang,” ungkap sang ibunda Tayyaba.
(Baca juga: Skotlandia Jadi Negara Pertama Gratiskan Produk Menstruasi)
Sebelum terkena Covid-19, masalah kesehatan yang mendera Fehzan sudah cukup serius sehingga membuat kondisinya semakin rentan.
“Kami berusaha agar Fehzan di rumah sebisa mungkin. Dan tidak ada yang masuk ke rumah tanpa masker. Kami mencoba yang terbaik untuk membuatnya tetap aman, tetapi entah bagaimana Covid berhasil masuk ke tubuhnya,” urainya.
Fehzan telah menjalani perawatan selama bertahun-tahun di Bradford Royal Infirmary. Sang ibu pun memuji perawatan yang diterima anaknya.
“Semua staf sangat baik kepada kami. Mereka telah mengenal Fehzan selama bertahun-tahun sekarang dan selalu menjaganya. Mereka membiarkan kita berada di sampingnya saat dia meninggal. Itu sangat berarti,” terang ibunda.
Awalnya, saat Fehzan masuk rumah sakit, keluarganya tidak terlalu khawatir, karena sudah terbiasa pergi ke rumah sakit. “Tapi kali ini ternyata berbeda, dia tidak pernah pulang. Covid mengambilnya dari kami, ” kata Mohammed.
Fehzan diyakini sebagai salah satu korban termuda akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya, seorang bayi berusia 13 hari meninggal pada 18 Juni lalu dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun meninggal pada April lalu.
(Amril Amarullah (Okezone))
