SORONG - Situasi kota Sorong, Papua Barat, kembali memanas. Aksi massa di Kota Sorong yang hendak melakukan longmarch ke kantor Wali kota dihadang puluhan personel kepolisian dan Brimob. Massa yang tidak terima melakukan perlawanan dengan menyerang aparat Kepolisian dan wartawan. Empat anggota polisi dan satu wartawati mengalami luka serius akibat serangan massa tersebut.
Menjelang tanggal 1 Desember 2020 yang digadang-gadang merupakan hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kota Sorong, Papua Barat, kembali memanas, bentrokan antara warga dan aparat kepolisian terjadi di seputaran Jalan Jenderal Ahmad Yani Kompleks Pertokoan Yohan dan belakang Ramayana Mall Sorong, mulai pukul 09.00 WIT, pada Jumat (27/11/2020).
Baca juga:
TNI-Polri Gelar Patroli Besar Jelang HUT OPM
Polda Papua Pastikan Video Polisi Gabung OPM Hoaks
Kampendam Cederawasih Angkat Bicara soal Klaiman Egianus Beli Senjata dari TNI-Polri
Aparat tampak terus menerus menembakkan gas air mata ke arah massa aksi yang dengan anarkis dan brutal melempar batu, botol kaca, kayu dan mercon ke arah aparat yang sedang berdiri membuat pagar betis, guna menghalau massa aksi keluar ke jalan raya.
Dalam aksi demo anarkis tersebut, tiga anggota Brimob Detasemen B Pelopor Sorong dan satu anggota Polres Sorong Kota menjadi korban akibat terkena lemparan batu dan botol. Keempat korban ini mengalami luka serius di bagian wajah, mulut dan dibagian tangan. Keempatnya dengan segera langsung dilarikan ke Rumah Sakit Oetojo milik TNI-AL yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Selain aparat Kepolisian, satu orang wartawati Antara Foto bernama Olha Irianti Mulalinda yang sedang melakukan tugas peliputan dalam kericuhan, juga turut menjadi korban karena terkena ketapel yang dilakukan oleh massa aksi. Olha mengalami luka serius dibagian mata dan berdarah, karena kaca matanya pecah.