TEHERAN - Ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh dengan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh, menurut laporan media.
Kantor berita Fars melaporkan bahwa Fakhrizadeh dibunuh oleh senapan mesin dari jarak sekira 150 meter. Laporan itu bertentangan dengan laporan rinci sebelumnya bahwa Fakhrizadeh dibunuh oleh tim komando beranggotakan 12 orang.
Mengutip "detail baru" yang diperoleh wartawannya dari sumber tak dikenal, Fars pada Minggu (29/11/2020), melaporkan bahwa kendaraan keamanan utama dalam konvoi tiga kendaraan mobil antipeluru milik ilmuwan Mohsen Fakhrizadeh meninggalkan posisi pengawalnya untuk mempersiapkan lokasi kedatangan di Absard, timur Teheran.
BACA JUGA: Ahli Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Tewas Dibunuh, Begini Kronologinya
Saat itu, mobil yang membawa Fakhrizadeh dan istrinya terkena tembakan peluru. Dia keluar dari kendaraan, mengira suara itu disebabkan oleh kecelakaan, masalah mesin atau halangan lain. Senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh yang dipasang di mobil Nissan yang berjarak 150 meter kemudian ditembakkan ke ilmuwan tersebut, menghantam dia dua kali di bagian samping dan satu kali di bagian belakang, sehingga tulang belakangnya putus.
Seorang pengawal yang mencoba melindungi Fakhrizadeh kemudian ditembak beberapa kali. Mobil Nissan itu kemudian meledak. Kantor berita Fars melanjutkan para pembunuh tidak mengerahkan agen langsung di tempat serangan Jumat (27/11/2020), yang berlangsung sekitar tiga menit.
Masih menurut Fars, pemilik Nissan yang tidak disebutkan namanya meninggalkan Iran dengan tujuan yang belum bisa diidentifikasi.
Deskripsi terbaru dari penyergapan tersebut bertentangan dengan laporan sebelumnya oleh Fars dan outlet berita lainnya. Rincian baru hanya dilaporkan dalam bahasa Persia pada saat artikel ini diterbitkan.
BACA JUGA: Iran Tuding Israel Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya
Pada Minggu pagi, Mohamad Ahwaze; seorang jurnalis Iran yang berbasis di London, mengatakan serangan itu dilakukan oleh selusin agen yang menyerang konvoi Fakhrizadeh di sebuah bundaran di pintu masuk Absard.