Adapun jarak maksimum yang ditempuh salah satu botol, B2, mencapai 1.768 mil (2.845 km) dalam 94 hari, atau lebih dari tiga bulan, bergerak ke arah barat dekat dengan garis pantai timur India.
Data dari makalah penelitian menunjukkan rata-rata 22 botol yang berhasil mengirimkan data menempuh perjalanan rata-rata sekitar 165 mil (267 kilometer).
Para peneliti mengatakan “label botol” dapat menjadi alat pendidikan yang berharga untuk kesadaran publik tentang polusi plastik, yang dapat mencemari saluran air, menghancurkan kehidupan laut, dan bahkan mengancam keamanan pangan saat tertelan oleh makanan laut.
Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), setidaknya 8 juta ton plastik berakhir di lautan kita setiap tahun.
“Label pesan dalam botol kami menunjukkan seberapa jauh dan seberapa cepat polusi plastik dapat bergerak,” kata penulis utama studi Dr Emily Duncan di Pusat Ekologi dan Konservasi di Kampus Penryn Exeter di Cornwall, dikutip Daily Mail.