Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Prancis Akan Mulai Penelitian untuk Buat "Tentara Super"

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 10 Desember 2020 |11:54 WIB
Prancis Akan Mulai Penelitian untuk Buat
Foto: Reuters.
A
A
A

PARIS - Angkatan bersenjata Prancis telah diberi izin untuk memulai penelitian tentang pengembangan "tentara yang ditingkatkan kemampuannya" (enhanced solider).

Sebuah laporan memaparkan kondisi di mana pekerjaan terkait pembuatan implan dan teknologi lainnya, yang dirancang untuk meningkatkan kinerja prajurit di medan perang, harus dilakukan di masa depan. Laporan tersebut menekankan bahwa negara-negara lain sedang menjajaki kemungkinan seperti itu, dan Prancis harus mengikutinya.

BACA JUGA: Pejabat AS Klaim China Lakukan Uji Coba Manusia untuk Buat "Tentara Super"

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Florence Parly telah menekankan perlunya melihat ke masa depan.

Dalam pidatonya pekan lalu, Parly mengatakan bahwa meski Prancis tidak memiliki rencana untuk mengembangkan teknologi yang “invasif” untuk tentaranya, tidak semua orang memiliki pandangan yang sama dan Prancis harus siap menghadapi apa pun yang akan terjadi di masa depan."

Dia mengatakan "cara untuk mempertahankan keunggulan operasional kita tanpa meninggalkan nilai-nilai kita" harus dieksplorasi. Rincian laporan oleh komite etika militer itu dirilis pada Selasa (8/12/2020).

"Manusia telah lama mencari cara untuk meningkatkan kemampuan fisik atau kognitif mereka untuk berperang," demikian diperingatkan dalam laporan itu sebagaimana dilansir BBC. "Kemajuan yang mungkin pada akhirnya dapat mengarah pada peningkatan kapasitas yang dimasukkan ke dalam tubuh tentara."

BACA JUGA: 9 Pasukan Elite TNI yang Sangat Mematikan, Nomor 1 Setara 120 Prajurit

Laporan tersebut menyebutkan penelitian tentang implan yang dapat "meningkatkan kapasitas otak" atau membantu tentara membedakan musuh dari sekutu. Ini juga memungkinkan komandan untuk menemukan mereka atau membaca tanda-tanda vital mereka dari kejauhan.

Menurut dokumen tersebut, menggambar garis etis yang jelas "sangat penting". Dikatakan praktek eugenik atau genetik harus dilarang, serta segala sesuatu yang "dapat membahayakan integrasi tentara ke dalam masyarakat atau kembali ke kehidupan sipil".

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement