LAS VEGAS – Alice Little, wanita yang mengklaim dirinya sebagai “pekerja seks (PSK) berpenghasilan tertinggi di Amerika Serikat (AS)”menggugat Negara Bagian Nevada untuk memaksa dibukanya kembali rumah bordil di tengan pandemi Covid-19.
Gugatan itu diajukan Little setelah Gubernur Nevada, Steve Sisolak, mengecualikan rumah-rumah pelacuran dari usaha-usaha “kontak dekat” yang diizinkan untuk kembali dibuka sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan fase 2 pada Mei.
BACA JUGA: Rumah Bordil Jadi Klaster Corona, 8 PSK Positif Tapi Pengunjung Tak Mengaku
“Fakta bahwa panti pijat, ahli kecantikan, salon, layanan escort, dan bisnis tidak penting lainnya telah diizinkan untuk dibuka kembali membuat saya percaya bahwa keputusan gubernur untuk menutup rumah bordil hanyalah diskriminasi terang-terangan terhadap pekerja seks legal Nevada,” kata Little dalam siaran persnya sebagaimana dilansir New York Post.
Perempuan 30 tahun asal Irlandia itu bekerja di rumah bordil Moonlite Bunny Ranch yang ditutup pada Maret seiring dengan tindakan penguncian Covid-19 di seluruh Nevada. Sekira setahun sebelumnya, Little dilaporkan bisa mendapatkan penghasilan hingga USD1 juta per tahun (sekira Rp14,1 miliar).
Dalam gugatan yang diajukan pada 30 Oktober, PSK kelas atas itu mengklaim bahwa pekerja seks telah mengalami kesulitan keuangan karena penutupan Covid-19 di Nevada, yang saat ini merupakan satu-satunya negara bagian yang melegalkan prostitusi. Tidak hanya itu, paket bantuan Nevada juga mengecualikan para PSK.
BACA JUGA: Pemilik Rumah Bordil Menang Pemilu di AS Walau Sudah Meninggal
"Gubernur Nevada secara tidak adil telah menutup rumah bordil resmi sementara mengizinkan bisnis kontak tinggi lainnya, seperti panti pijat, spa, dan salon, untuk dibuka kembali," tulis Little di laman GoFundMe yang bertujuan untuk mengumpulkan USD50.000 untuk membiayai gugatan tersebut.
Kampanye pendanaan kerumunan telah mengumpulkan lebih dari USD8.000 pada Selasa (8/12/2020) pagi.