Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kaleidoskop 2020: 10 Momen Penting Mengubah Asia Selain Virus Corona

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 29 Desember 2020 |06:04 WIB
Kaleidoskop 2020: 10 Momen Penting Mengubah Asia Selain Virus Corona
Foto: Save Komodo Now
A
A
A

TIDAK banyak tahun yang begitu terikat dengan satu peristiwa. Namun 2020 adalah salah satunya, seluruh dunia identik dengan pandemi Covid-19.

Namun ada banyak hal yang terjadi dalam 12 bulan ke belakang selain virus corona.

Kami menengok kembali momen-momen istimewa dari Asia yang (hampir) tidak ada hubungannya dengan Covid-19.

1. Kerusuhan Terburuk Islam-Hindu di India

Foto: Reuters

Foto: Reuters

Foto seorang pria Muslim yang dipukuli babak belur oleh sekelompok orang Hindu ini menjadi gambar yang paling menjelaskan kerusuhan berbasis agama di Delhi pada Februari.

"Tidak ada orang yang melihat foto itu berpikir saya akan bertahan hidup," kata Muhammad Zubari, dengan kepala yang masih terbalut perban, kepada BBC setelah pulang dari rumah sakit.

Serangan tersebut, yang terjadi dalam unjuk rasa menentang undang-undang kewarganegaraan baru, meninggalkannya dalam keadaan nyaris mati.

Namun meskipun terluka parah, pria berusia 37 tahun itu selamat.

Lebih dari 50 orang lainnya tidak, tewas dalam kekerasan yang juga mengusir ribuan orang dari rumah mereka. Ini merupakan kerusuhan masyarakat terburuk di ibu kota India dalam puluhan tahun.

Namun Zubair berkata ia masih tetap percaya pada kemanusiaan.

"Orang-orang yang melakukan tindakan seburuk itu tidak berasal dari agama manapun," ujarnya.

2. Hancurnya Simbol Perdamaian Duo korea

Foto: Getty Images

 Foto: Getty Images


Kantor penghubung antar-Korea pernah menjadi simbol harapan untuk era baru perdamaian.

Kantor yang didirikan dua tahun lalu itu memungkinkan dua Korea untuk berbicara secara langsung, untuk pertama kalinya sejak Perang Korea.

Pada bulan Juni, ia diledakkan oleh Korea Utara.

Pyongyang mengatakan bahwa mereka ingin "sampah manusia dan mereka yang melindungi sampah itu membayar mahal atas kejahatan mereka".

Itu merujuk pada para pembelot di Korea Selatan, yang selama bertahun-tahun mengirim leaflet propaganda ke Korea Utara, biasanya dengan balon atau botol yang dihanyutkan di sungai.

Bangunan itu sendiri - yag diluncurkan dengan meriah pada 2018 di sisi Pyongyang dari perbatasan yang dijaga ketat oleh militer - telah kosong sejak Januari karena Covid-19.

Namun ledakan yang dramatis dan diatur dengan hati-hati itu masih bergema di seluruh penjuru dunia.

Itu pertanda jelas kemarahan Pyongyang dan, seperti kata seorang analis, menandai "titik balik yang beralamat buruk bagi dua negara yang bertetangga itu".

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement