NEW YORK - Iran telah memberi tahu badan pengawas nuklir PBB bahwa negara itu berencana memperkaya uranium hingga kemurnian 20%, tingkat yang dicapai sebelum kesepakatan 2015 di Fordow, lokasi di dalam gunung, badan PBB itu mengatakan Jumat (1/1/2021).
Langkah tersebut adalah yang terbaru dari beberapa pengumuman baru-baru ini oleh Iran kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa mereka berencana melanggar kesepakatan lebih lanjut. Iran mulai melanggar kesepakatan itu pada 2019 sebagai tanggapan atas keluarnya Amerika Serikat (AS) dari perjanjian itu dan setelah Washington menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.
BACA JUGA: Iran Bangun Fasilitas Nuklir Bawah Tanah di Tengah Ketegangan dengan AS
Langkah ini adalah salah satu dari banyak yang disebut dalam undang-undang yang disahkan parlemen Iran bulan lalu sebagai tanggapan atas pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka negara itu. Langkah Iran itu dapat mempersulit upaya Presiden terpilih AS Joe Biden untuk bergabung kembali dengan kesepakatan itu.
Dalam pernyataan, IAEA mengatakan, bahwa surat Iran kepada IAEA itu tertanggal 31 Desember, dan tidak disebut kapan kegiatan pengayaan akan dilakukan, demikian diwartakan VOA.