WONOSOBO – Seorang remaja pendaki Gunung Sindoro dievakuasi Tim SAR Gabungan karena menderita cedera. Upaya evakuasi berjalan dramatis karena Tim SAR harus menggendongnya hingga ke tempat penjemputan untuk dibawa basecamp di Kecamatan Kledung, Wonosobo.Â
Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengatakan, pendaki tersebut bernama Ahmada Primanda Bramantyo (17) asal Kedewan RT 5/2, Desa Sudungdewo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Peristiwa nahas itu bermula pada Rabu 30 Desember, Ahmada sendirian mendaki Gunung Sindoro melalui jalur pendakian Bedakah Kecamatan Kertek.Â
Dia juga membawa tas ransel yang isinya perbekalan sebagai persediaan mendaki. Namun, hingga Sabtu (2/1/2021), survivor tak kunjung pulang hingga keluarganya mencari keberadaan Ahmada ke Basecamp Bedakah. Dari sana, keluarga mendapatkan informasi dari Basecamp Grasindo bahwa survivor ditemukan di Jurang Batu Tatah dengan kondisi cedera ringan.Â
"Kemungkinan besar survivor hendak turun namun sampai di Pos 4 mengalami insiden terpeleset hingga tidak bisa melanjutkan perjalanan. Ketinggian Gunung Sindoro Pos 4 kurang lebih 2.800 MPDL dan membutuhkan waktu 4 jam untuk mencapainya," ungkap Yahya.Â
Baca juga:Â Demam Tinggi, Seorang Pendaki Dievakuasi dari Puncak Bawakaraeng
Dengan informasi tersebut, Basarnas Pos SAR Wonosobo segera memberangkatkan satu tim rescue untuk melakukan operasi pertolongan. Petugas juga disertai alat vertical untuk memudahkan proses evakuasi.Â
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News