Mencari CVR dengan Meraba Pakai Tangan
Juru bicara Badan SAR Nasional, Agus Basori mengungkapkan sulitnya menemukan modul memori CVR di lautan, karena terhalang cuaca hujan dan arus laut. Belum lagi modul memori sudah tidak lagi dilengkapi dengan alat pelacak.
"Ya teman-teman di bawah itu, pakai tangan ambilnya. Meraba-rabanya pakai tangan. Kesulitannya di situ. Karena sudah tak ada finger-nya itu, casing-nya juga tidak ada," kata Agus.
Basarnas telah menemukan data rekaman penerbangan atau FDR, Selasa (12/01). Tiga hari kemudian, tim penyelam mendapatkan selubung dan baterai CVR. Akan tetapi modul memorinya sudah terlepas dari perangkat ini dan masih belum ditemukan.
Kemarin, Basarnas bersama pihak terkait memutuskan menambah waktu pencarian hingga tiga hari ke depan, Kamis (21/01). Tim masih punya kesempatan tiga hari mendatang untuk menemukan modul memori CVR sebelum diputuskan kembali apakah pencarian akan ditambah waktunya atau dihentikan.
Seberapa penting CVR dalam penyelidikan?
Pengamat sekaligus praktisi penerbangan, Alvin Lie mengungkapkan, pentingnya CVR dalam sebuah penyelidikan pesawat jatuh. Menurutnya, data dari CVR ini berfungsi sebagai penyelaras dengan data FDR.
"Sehingga perubahan-perubahan pada peralatan pesawat, misalnya ketika putaran mesin ditinggikan suaranya, ada atau tidak, untuk cek responsif. Dengar atau tidak," kata Alvin kepada BBC News Indonesia, Senin (18/01).
Selain itu, CVR juga dapat mengungkap aspek komunikasi terakhir antara pilot saat pesawat dalam detik-detik tak terkendali.
"Kalau tanpa CVR tentunya tidak akan lengkap karena yang dimiliki KNKT hanya data teknis, aspek teknis dari pesawat itu sendiri, sedangkan aspek human itu tidak ada. Sehingga kalau gambar itu ada bagian yang masih kosong, belum terisi gambarnya," kata Alvin.
Sejauh ini, Alvin memperhatikan KNKT telah bergerak cepat dalam upaya pengungkapan jatuhnya Sriwijaya SJ182.
Pengamat penerbangan lainnya, Ruth Hana berpendapat KNKT akan tetap bisa melanjutkan investigasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 meski tanpa bukti CVR.
"Ya, memang hasil penyelidikannya jadi kurang lengkap. Kurang akurat. Tapi jangan khawatir, karena tetap dengan FDR saja sudah banyak membantu para investigator, untuk mencari kemungkinan penyebab kecelakaan itu. Jadi nggak menjadi patokan utama, harus ada CVR," katanya.