Politisi terkemuka, Thanathorn Juangroongruangkit, mengatakan strategi tersebut terlalu bergantung pada satu perusahaan, Siam Bioscience, sebuah perusahaan di bawah kepemilikan Raja Maha Vajiralongkorn, yang akan memproduksi vaksin Astrazeneca secara lokal untuk distribusi regional.
Terkait hal ini, Siam Bioscience menolak mengomentari tuduhan itu. Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-ocha menegaskan kembali kesepakatan itu di atas dewan.
Pihak Siam Bioscience pada Senin (25/1) mengatakan sedang mengubah rencana manufakturnya untuk menuangkan semua sumber daya yang tersedia untuk memproduksi vaksin virus korona dan memenuhi standar AstraZenca.
(Susi Susanti)