Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BPPTKG: Volume Kubah Lava Gunung Merapi Menurun Signifikan

Antara , Jurnalis-Jum'at, 29 Januari 2021 |22:08 WIB
 BPPTKG: Volume Kubah Lava Gunung Merapi Menurun Signifikan
Gunung Merapi (Foto : BPPTKG)
A
A
A

Menurut dia, aktivitas seismik (kegempaan) yang menurun menjadi 12 kali per hari, deformasi (perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi) menjadi 1 cm per hari, serta konsentrasi gas vulkanik CO2 yang menurun menjadi 550 ppm menunjukkan tidak adanya tekanan berlebih dari dalam yang mencerminkan tidak adanya suplai magma.

Namun demikian, menurut dia, kondisi itu belum bisa menjadi dasar untuk menyimpulkan bahwa fase erupsi Gunung Merapi segera berakhir.

"Tidak bisa menyimpulkan sesingkat ini. Masih kita tunggu. Tentunya indikator-indikator itu akan muncul, apakah ini akan selesai atau akan ada lagi suplai (magma) dari dalam," kata dia.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif sehingga status aktivitas dipertahankan pada level III atau Siaga.

Hanik menyebutkan bahwa awan panas masih berpotensi terjadi di Gunung Merapi. Daerah yang berpotensi bahaya akibat awan panas guguran dan guguran lava adalah alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Selain itu, erupsi eksplosif juga masih mungkin terjadi di Gunung Merapi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement