Seorang mahasiswa bernama Huang Jie, bukan nama sebenarnya, mengaku harus diwajibkan menunjukkan hasil tes asam nukleat. Kode kesehatannya, kata Jie, harus hijau. Jie juga harus memiliki sertifikat penerimaan warga setempat yang diteken pejabat desa. Semua ini harus dia tunjukkan saat tiba di stasiun, sebelum perjalanan pulang ke kampung.
Tapi Jie menilai seluruh kewajiban yang harus dipenuhinya itu sepadan. "Malam Tahun Imlek adalah momentum reuni. Saya harus merayakannya dengan orang yang saya cintai. Saya melewatinya dengan orang lain," kata Jie.
'Iming-iming manis'
Tapi apa yang diberlakukan untuk warga China yang kotanya tidak ditutup atau tidak berada di area dengan risiko tinggi penularan Covid-19?
Ketentuan bagi mereka sangat berbeda. Pemerintah Kota Hangzhou, misalnya, memberikan 1.000 yuan (Rp2,1 juta) kepada pekerja migran yang memilih tidak mudik. Dua perusahaan di Zhejiang, Ningbo dan Quanzhou, juga memberikan angpau ini untuk pekerja mereka yang memilih tidak pulang kampung.
Banyak korporasi didorong menawarkan subsidi, makanan gratis, dan tur budaya singkat agar pekerja mereka tertarik untuk membatalkan mudik. Ada juga sejumlah pemerintah kota yang memberikan hak spesial untuk pekerja yang tidak mudik selama liburan ini.
Hak khusus seperti tempat tinggal dan layanan medis itu biasanya hanya diberikan kepada pekerja yang lahir di kota tersebut. Pemerintah kota Yiwu menawarkan tiket masuk gratis ke tempat-tempat budaya. Ada juga tawaran bagi anak-anak pekerja berupa tiket masuk menginap gratis di perkemahan musim dingin.
Para pemilik usaha di kota itu juga diizinkan tetap beroperasi selama Imlek. Mereka juga didorong mengajukan permohonan subsidi ke pemerintah kota. Masyarakat sejumlah kota akan dibebaskan dari biaya pendaftaran layanan rawat jalan di rumah sakit dan mendapatkan diskon 50% untuk pemeriksaan kesehatan. Dan jika semua tawaran itu tidak cukup untuk membujuk warga Yiwu untuk tetap tinggal, berbagai spanduk bertuliskan macam-macam juga telah dipasang.
Spanduk di Beijing, misalnya, berbunyi "Jangan tinggalkan kota kecuali itu diperlukan. Jangan pergi ke luar negeri kecuali itu mendesak.".