Aksi militer Myanmar ini terjadi setelah partainya Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) mendapatkan kemenangan telak pada pemilu 8 November 2020. Parlemen baru negara itu sedianya akan bersidang untuk pertama kalinya hari ini.
Militer Myanmar telah menolak hasil pemilu, dengan mengklaim adanya kecurangan yang meluas. Militer setempat pada pekan lalu menolak untuk mengesampingkan kemungkinan kudeta.
Panglima Militer Jenderal Min Aung Hlaing sebelumnya mengatakan pencabutan konstitusi bisa perlu dilakukan dalam keadaan tertentu.
(Susi Susanti)