JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengungkap bahwa Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, merupakan salah satu pihak eksternal yang aktif dalam gerakan pengambil-alihan kepemimpinan partai Demokrat.
Baca juga: Barigade 98 Sebut Tak Ada Untung Jokowi Rebut Partai Demokrat
Hal itu diungkapkannya menanggapi tak dibalasnya surat Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Harsya mengomentari alasan tak dibalasnya surat tersebut lantaran hal itu merupakan persoalan internal semata.
"Alasan pemerintah bahwa GPKPD tersebut hanya permasalahan internal partai Demokrat semata, kami memiliki pandangan yang berbeda," katanya dalam keterangannya lewat unggahan video, Jumat (5/2/2021) malam.
Baca juga: Sekjen Demokrat: Kami Tak Menuduh Pejabat Terlibat Kudeta, Itu Berasal dari Moeldoko
Harsya menegaskan, bahwa peristiwa ini bukanlah hanya persoalan internal semata. Katanya, terdapat fakta menunjukkan bahwa yang melakukan gerakan pengambil-alihan kepemimpinan partai Demokrat bukan hanya segelintir kader dan eks kader partai Demokrat.
"Tetapi benar-benar melibatkan pihak eksternal, dalam hal ini paling tidak KSP Moeldoko," ujarnya.