Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kudeta Demokrat Bisa Terjadi jika AHY Tidak Buka Suara

Fahreza Rizky , Jurnalis-Minggu, 07 Februari 2021 |10:20 WIB
 Kudeta Demokrat Bisa Terjadi jika AHY Tidak Buka Suara
Ketua umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (foto: twitter AHY)
A
A
A

JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan, kudeta Partai Demokrat mungkin saja bisa terjadi bila Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tidak mengirim surat ke Presiden Jokowi dan 'berteriak' ke publik.

"Jika kemarin AHY tak berteriak ke publik dan tak kirim surat ke Jokowi terkait akan ada gerakan kudeta, maka bisa saja di bulan ini kudeta itu bisa terjadi," kata Ujang saat dihubungi MNC Portal Indonesia.

Baca juga: Soal Kudeta, jika AHY Diam Posisinya sebagai Ketum Demokrat Bakal Terdongkel

Menurut Ujang, posisi AHY di pucuk pimpinan partai untuk sementara ini aman, karena ia telah membongkar dugaan kudeta tersebut ke publik. Lebih-lebih, ia juga sudah menyampaikannya ke Jokowi melalui surat meskipun tak mendapat jawaban.

"Karena AHY melakukan dua strategi itu, maka untuk sementara AHY aman," jelasnya.

Baca juga:  Jokowi Tak Balas Surat AHY, PDIP: Sangat Tepat!

Namun demikian, Ujang memprediksi ke depan AHY masih akan terus 'digoyang' oleh kekuatan eksternal. Karenanya, Demokrat harus bersikap tegas melawan segala bentuk intervensi dari pihak luar.

'Tapi kedepan, sepertinya AHY masih akan terus digoyang-goyang oleh kekuatan eksternal itu. Sikapnya harus jelas yaitu melawan segala bentuk intervensi pihak luar itu," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Demokrat AHY menyebut ada pejabat pemerintahan yang terlibat dalam upaya pengambilalihan paksa kursi yang didudukinya. Tak tanggung-tanggung, AHY menyebut orang itu berada di lingkaran dekat Presiden Jokowi.

AHY juga sudah mengirimkan surat resmi kepada Presiden Jokowi untuk mengklarifikasi hal ini. Selain pihak eksternal, ada pula pihak internal yang terlibat dalam gerakan ini. Mereka terdiri atas kader Demokrat aktif, kader tidak aktif, kader yang sudah diberhentikan, dan kader yang keluar dari Demokrat.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement