Pada tahun 1740, di Batavia (Jakarta sekarang) terjadi pembantaian pada orang-orang Tionghoa oleh VOC.
(Alm) Alwi Shahab, Sejarahwan Betawi menceritakan, sejak Jan Pieters Zoon Coen menjadi Gubernur Jenderal dan merebut Batavia, mengimbau agar orang-orang Tionghoa membangun kota tersebut.
Baca juga: Viral Pria Temukan Emas VOC di Rumah Neneknya, Dulu Buat Ganjel Pintu
Maka ada ribuan orang Tionghoa yang bermukim di sini, dan diantara mereka ada yang diberi pimpinan atau kepala sendiri yang diberi pangkat Kapten (Kapitein der Chineze atau Kapten Orang-Orang Tionghoa). Gubernur Jenderal setelah Jan Pieters Zoon Coen juga memberi kesempatan luas bagi kiprah orang-orang Tionghoa.
Baca juga: Ulang Tahun Jakarta, Kisah 'Uang Rokok' yang Bangkrutkan VOC
Namun peningkatan jumlah penduduk Cina membuat khawatir para pembesar VOC lainnya. Mereka melihat diantara orang-orang yang pendatang itu, tidak semuanya jago dagang dan berkebun, tapi ada diantara mereka yang menganggur.
Kemudian bermunculan kasus pencurian, perampokan, dan pembunuhan. Para penganggur ini tidak hanya menyerang warga pribumi tetapi juga warga Belanda. Pimpinan VOC kemudian membuat aturan yang membatasi kedatangan orang-orang Tionghoa di Batavia.