Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Vaksin Covid-19 Tak Cukup, Biden Salahkan Trump

INews.id , Jurnalis-Jum'at, 12 Februari 2021 |08:26 WIB
Vaksin Covid-19 Tak Cukup, Biden Salahkan Trump
Mantan Presiden AS Donald Trump dan Presiden AS Joe Biden (Foto: Gallup Poll)
A
A
A

BETHESDAPresiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pihaknya tidak akan memiliki cukup dosis vaksin Covid-19 untuk memvaksinasi semua warganya pada akhir musim panas yakni sekitar 22 September mendatang.

Biden membuat pernyataan itu saat berkunjung ke Laboratorium Patogenesis Viral di Institut Kesehatan Nasional AS, di pinggiran Kota Washington DC, Kamis (11/2/2021). Politikus Partai Demokrat itu menyebut program vaksinasi Covid yang diwariskan Donald Trump berada dalam “kondisi yang jauh lebih buruk” dari yang dia perkirakan.

Biden pun meminta rakyatnya bersabat dan mengumumkan bahwa Pemerintah AS telah membeli 200 juta lebih dosis tambahan vaksin corona. “Kami tidak akan memperbaiki semuanya untuk sementara waktu. Tetapi kami akan memperbaikinya,” kata Biden dalam sambutannya di Institut Kesehatan Nasional AS, Maryland, dikutip Reuters, Jumat (12/2).

(Baca juga: Israel Diduga Jual Rudal ke Asia)

Menurut Biden, Trump tidak memesan vaksin corona dalam jumlah yang memadai. Dia juga menyebutkan tim transisi pemerintahannya telah disesatkan terkait dengan informasi pasokan vaksin Covid.

“Sementara para ilmuwan melakukan tugasnya menemukan vaksin dalam waktu singkat, pendahulu saya (Donald Trump), saya akan sangat blak-blakan tentang hal itu, tidak melakukan tugasnya dalam mempersiapkan diri untuk tantangan besar memvaksinasi ratusan juta jiwa,” kata Biden.

Mantan pejabat Gedung Putih yang terlibat dalam penanggulangan virus corona, Brian Morgenstern mengklaim, program Operation Warp Speed yang digulirkan di era Trump telah mempersiapkan rencana vaksinasi jauh-jauh hari sebelumnya. Program itu menurut dia juga dibantu oleh banyak pejabat karier yang kini masih bertugas di pemerintah AS.

(Baca juga: Tahun Baru Imlek, Kekhawatiran Perempuan Asia saat Santap Bersama Keluarga)

Biden mengatakan, jumlah kematian akibat virus corona di AS kemungkinan akan mencapai 500.000 jiwa pada bulan depan. Dia pun mendesak masyarakat Amerika selalu memakai masker untuk mencegah penyebaran wabah.

“Kami sekarang telah membeli cukup vaksin untuk memvaksinasi semua orang Amerika,” ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah AS telah menandatangani kontrak untuk 100 juta dosis vaksin corona dari Moderna, dan; 100 juta dosis lagi dari Pfizer untuk membantu mencapai target.

“Kami menghargai kepercayaan yang telah ditunjukkan oleh Pemerintah AS terhadap vaksin Covid-19 kami,” kata CEO Moderna, Stéphane Bancel, dalam siaran pers.

Sementara itu, juru bicara Pfizer, Sharon Castillo, mengonfirmasi bahwa perusahaannya dan BioNTech telah mencapai kesepakatan baru dengan Pemerintah AS. “Kami akan memberikan 100 juta dosis pada akhir Maret nanati, total 200 juta dosis pada akhir Mei, dan 300 juta dosis pada akhir Juli,” ungkapnya.

Dengan adanya pesanan vaksin baru itu—di luar pemesanan 400 juta dosis yang sudah dikontrak sebelumnya—AS bisa memvaksinasi total 300 juta orang pada 31 Juli.

Selain itu, penggunaan kandidat vaksin Johnson & Johnson kemungkinan akan disetujui akhir bulan ini. Perusahaan itu pun berharap bisa memasok 100 juta dosis vaksin sekali pakai untuk Amerika Serikat pada pertengahan tahun ini.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement