"Puji Tuhan, kami menerima berita dari analisis bahwa vaksin-vaksin tersebut masih mempunyai efek terhadap varian ini. Namun (varian) ini lebih menular. Menurut analisis kami, tiga kali lebih menular," kata Pazuello sebagaimana dilansir Reuters.
Kementerian Kesehatan, yang belum merilis informasi mengenai hasil analisis, belum memberikan komentarnya hingga berita ini diturunkan.
BACA JUGA: Hampir 20.000 Pekerja Amazon Positif Covid-19
Institut Butantan di Sai Paulo, yang bermitra dengan Sinovac untuk pengujian dan produksi vaksin, menyebut dalam penyataan bahwa pihaknya telah memulai kajian tentang varian Manaus Amazon, namun belum dapat mempunyai kesimpulan hingga dua pekan mendatang.
Sementara pusat biomedis Fiocruz di Rio de Janeiro, yang bermitra dengan AstraZeneca, menyatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari efikasi vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford itu terhadap varian Amazon, dengan telah mengirimkan sampel ke Oxford dan kini menunggu hasilnya.
(Rahman Asmardika)