KANADA – Sang ayah asal Kanada marah setelah putrinya yang berusia 17 tahun diminta pulang karena pakaiannya dianggap tidak sopan dan pantas. Sang ayah mengklaim pakaian anaknya yakni gaun turtleneck "sangat sederhana" berwarna hitam dengan panjang mencapai lutut.
Christopher Wilson mengatakan Karis, 17, pulang menangis setelah dia diberitahu jika pakaiannya bisa membuat para guru lelaki merasa "canggung".
Padahal saat itu, Karis, seorang siswa sekolah menengah di kelas 12, mengenakan gaun hitam selutut dengan trim renda di atas turtleneck putih dengan lengan panjang.
Sekolah di Kamloops, British Columbia, mengklaim pakaian itu melanggar kode berpakaiannya.
Wilson mengatakan insiden itu "tidak masuk akal" dan tidak ada yang salah dengan pakaian putrinya yang "sangat sederhana".
(Baca juga: "Pengantin ISIS" Dilarang Masuk ke Inggris)
Dia menuduh staf sekolah bereaksi berlebihan.
Dia mengklaim seorang guru menarik Karis keluar dari kelasnya dan mengantarnya ke kantor kepala sekolah pada Selasa (23/2).
Sang putri diminta menghadap kepala sekolah. Kepala sekolah pun setuju jika pakaian itu tidak pantas.
Tak terima dengan hal ini, teman sekelas Karis langgsung mogok sekolah keesokan harinya untuk menunjukkan dukungan mereka.
“Karis diberitahu bahwa itu mungkin bisa membuat guru siswa laki-laki merasa canggung dan itu bisa membuat guru kelas wanitanya merasa canggung karena itu mengingatkannya pada pakaian dalam,” terang Wilson kepada CBS News.
"Sebenarnya ini pakaian yang sangat sederhana ketika Anda benar-benar melihatnya. Saya pikir komentar awal didasarkan pada fakta bahwa pakaian itu memiliki renda,” lanjutnya.
Wilson mengatakan putrinya pulang sambil menangis dan menjadi kesal dan bingung.
“Ada seorang wanita yang dipilih karena apa yang dia kenakan dapat membuat seseorang dalam posisi berkuasa atas dirinya merasa tidak nyaman. Dan semakin Anda memikirkannya, semakin Anda mengatakannya, semakin Anda mengerti bahwa ini konyol,” ungkapnya.