Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bejat! Ayah Tega Perkosa Anak Kandungnya hingga Hamil 7 Bulan

Azhari Sultan , Jurnalis-Jum'at, 05 Maret 2021 |20:07 WIB
Bejat! Ayah Tega Perkosa Anak Kandungnya hingga Hamil 7 Bulan
Ilustrasi (Foto : Freepik)
A
A
A

JAMBI - Seorang ayah berinisial HT (35), tega memperkosa anak kandungnya yang masih di bawah umur hingga hamil 7 bulan. Saat melakukan aksi bejatnya, korban yang baru berusia 14 tahun selalu mendapatkan ancaman verbal dari ayahnya.

Ironisnya, kejadian yang berlangsung sejak April 2020 dilakukan HT hingga belasan kali disaat istrinya pergi ke kebun.

Kepala UPTD PPA Provinsi Jambi, Asi Novrini saat dihubungi mengakui adanya kejadian tersebut. "Aksi bejat HT tersebut sudah berlangsung sejak bulan April 2020 silam hingga belasan kali. Jadi sudah cukup sering dia lakukan itu, modusnya selalu mengancam korban untuk tidak bicara kepada siapa pun," ungkap Asi, Jumat (5/3/2021).

Dia menjelaskan, bahwa saat tersangka ingin melakukan hajatnya selalu dalam kondisi rumah sedang sepi. "Ayah korban ini selalu memanfaatkan situasi, yakni saat sang istri berangkat ke kebun untuk memotong karet setiap hari, sekitar pukul 06.00 WIB," ujarnya.

Mulanya, pelaku yang bekerja sebagai karyawan perusahaan, bekerja dari malam hingga pagi hari. Sedangkan, istrinya setiap pagi pergi ke kebun untuk menyadap getah karet. "Ibu korban ini pagi-pagi sudah ke kebun, saat ayah korban ini pulang pagi, di saat itulah dia lakukan aksinya itu," tuturnya.

Namun, selama 7 bulan tersebut sang ibu korban sama sekali tidak mengetahui bahwa anaknya tengah mengandung. Menurutnya, selama mengandung, korban sama sekali tidak memperlihatkan pribadi yang berubah, dan kondisi kesehatan tubuhnya normal seperti biasa.

Baca Juga : Tentara Siksa Bocah 10 Tahun Sampai Mati karena Petik Mangga di Barak

Dia juga menambahkan, korban tidak pernah terlihat sama sekali mual atau keluhan lainnya. "Iya, sejak awal hingga memasuki usia kandungan 7 bulan tidak ada curiga sama sekali, dan korban juga tidak ada keluhan," kata Asi.

Diduga, pelaku memanfaatkan situasi istrinya yang ke kebun. Ditambah lagi, masih berlangsungnya sekolah daring.

"Ini mulai terjadi saat kondisi pandemi, yang memaksa ibu korban untuk bekerja, ditambah lagi adanya sekolah daring. Jadi si anak hanya tinggal di rumah," imbuhnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement