Tumenggung Wiraguna pun menyetujuinya. Ternyata, dagangan rokoknya laku keras, bahkan, orang juga beramai-ramai membeli puntung rokok bekas isapan Rara Mendut.
Kemudian Roro Mendut bertemu dengan Pranacitra yang sengaja datang mencari kekasihnya. Pranacitra berusaha mencari jalan untuk bisa melarikan Roro Mendut dari Mataram.
Pelarian Rara Mendut dan Pranacitra diketahui oleh Wiraguna. Pasangan ini akhirnya berhasil ditemukan oleh para prajurit Wiraguna.
Roro Mendut dibawa kembali ke Mataram, sedangkan secara diam-diam, Wiraguna memerintahkan abdi kepercayaannya untuk menghabisi nyawa Pranacitra. Alhasil, kekasih Rara Mendut itu tewas dan dikuburkan di sebuah hutan terpencil di Ceporan, Desa Gandhu, Sleman,Yogya.
Roro Mendut ditunjukkan tempat Pranacitra dikuburkan. Ia berteriak histeris di hadapan makam kekasihnya. Berderai air matanya melihat makam Pronocitro.
Ia menarik keris milik Tumenggung Wiraguna yang terselip di pinggangnya. Rara Mendut kemudian berlari menuju makam kekasihnya. Setiba di makam Pranacitra, Roro Mendut bunuh diri. Ia menikam perutnya dengan keris yang dibawanya. Tubuhnya roboh dan tewas di samping makam kekasihnya. Mereka akhirnya dikuburkan dalam satu liang lahat.
(Fahmi Firdaus )