Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KBRI Yangon Siapkan Shelter Perlindungan Bagi WNI di Myanmar

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 16 Maret 2021 |06:53 WIB
KBRI Yangon Siapkan Shelter Perlindungan Bagi WNI di Myanmar
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha.
A
A
A

JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon telah mengambil langkah-langkah guna memastikan keselamatan warga Indonesia yang saat ini berada di Myanmar di antaranya dengan menyiapkan lokasi shelter bagi WNI dan membantu pengurusan penerbangan kembali ke Tanah Air.

"KBRI Yangon telah menyiapkan Sekolah Indonesia Yangon sebagai lokasi shelter sementara bagi WNI. Kemlu dan KBRI juga akan membantu pengurusan charter flight jika memang opsi tersebut diminati para WNI," kata Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha dalam keterangan kepada media, Selasa (16/3/2021).

BACA JUGA: Kemlu RI: Evakuasi WNI dari Myanmar Belum Perlu Dilakukan

Judha mengatakan bahwa saat ini kondisi WNI di Myanmar relatif aman dan evakusai belum mendesak untuk dilakukan. Meski begitu, dia mengatakan bahwa WNI yang tidak memiliki keperluan mendesak untuk segera pulang ke Tanah Air

"Mempertimbangkan situasi terakhir, dipandang belum mendesak dilakukan evakuasi. Meskipun demikian, bagi WNI yang tidak memiliki keperluan esensial di Myanmar diimbau agar mempertimbangkan untuk pulang ke Indonesia melalui relief flight yg masih tersedia yaitu SQ dan Myanmar Airlines," tambah Judha.

"Saat ini tercatat sekitar 50 WNI telah pulang menggunakan relief flight tersebut."

BACA JUGA: 39 Orang Dilaporkan Tewas dalam Protes Antikudeta Myanmar, Pabrik-Pabrik China Dibakar

Kemlu RI dan KBRI Yangon terus memantau perkembangan situasi yang terjadi di Myanmar.

Myanmar tengah dilanda kekacauan menyusul terjadinya kudeta militer terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada awal bulan lalu. Junta militer mengambil tindakan keras terhadap demonstran selama protes antikudeta, yang telah berlangsung selama beberapa pekan, menyebabkan setidaknya 70 orang telah terbunuh.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement