Keberhasilan tempat ini menempatkan mereka di radar pemerintah, dan pihak berwenang mulai mengajukan pertanyaan tentang kebersihan hotel seks. Termasuk kemungkinan penularan PMS dari pria ke pria melalui boneka seks yang tidak dirawat dengan baik.
Tetapi Li bersikeras perusahaannya memiliki standar kebersihan tertinggi, dan berhati-hati tentang sanitasi serta privasi pelanggan.
Sementara itu, saat berbicara kepada situs berita Tiongkok Sixth Tone, pengacara yang berbasis di Shanghai Ding Jinkun mengatakan tidak ada undang-undang khusus dalam hukum Tiongkok yang mengatur hotel boneka seks.
"Masalah hukum yang mungkin dihadapi toko semacam itu bisa terkait dengan kebersihan atau operasi bisnis yang melanggar hukum," katanya.
"Tapi saat ini di China, tidak ada larangan legislatif atas bentuk bisnis ini,” ujarnya.
Diketahui, boneka seks, baik milik pribadi maupun sewaan, menjadi semakin populer di China selama setahun terakhir, karena pandemi virus korona telah membuat keintiman yang lebih konvensional menjadi tidak mungkin terjadi.
Sebagian besar kota di China memiliki setidaknya satu rumah bordil boneka seks. Menurut media China, tempat ini sangat ramai dikunjungi.
(Susi Susanti)