Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bom di Gereja Katedral, IPW: Semoga yang Pertama dan Terakhir di Era Kapolri Listyo Sigit

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 28 Maret 2021 |17:53 WIB
Bom di Gereja Katedral, IPW: Semoga yang Pertama dan Terakhir di Era Kapolri Listyo Sigit
Neta S Pane. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, kasus teror bom di halaman Gereja Katedral Makassar merupakan kasus teror bom pertama di era Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kasus bom bunuh diri ini juga merupakan peringatan buat jajaran kepolisian bahwa akan ada teror-teror susulan lainnya.

IPW menilai, lanjut Neta, peristiwa ini dikarenakan masih adanya kelompok teror dan radikal yang belum berhasil diciduk jajaran kepolisian, seperti di Poso atau tempat lainnya. Sementara para teroris yang sudah selesai menjalani hukuman, kini bebas melakukan aktivitas tanpa terpantau jejaknya.

Baca juga: Korban Bom di Gereja Katedral Makassar Bertambah Jadi 20 orang

“Kondisi ini tentu menjadi tugas berat Kapolri Sigit. Apalagi saat ini menjelang Ramadan dan Idul Fitri, di mana aktivitas dan kebutuhan sosial masyarakat kian meningkat. Untuk itu, Kapolri perlu mengkonsolidasikan jajarannya, mulai dari jajaran intelijen hingga ke aparatur Babinkamtibmas sebagai ujung tombak untuk mempertajam telinga maupun penciuman jajaran kepolisian agar senantiasa mampu meningkatkan deteksi dan antisipasi dini,” ujar Neta dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/3/2021).

Menurut Neta, Kapolda dan Kapolres harus mampu me-manage wilayahnya agar jarum jatuh pun di wilayah tugasnya bisa terdengar. Tujuannya agar Polri tidak kecolongan dan teror bom tidak terjadi.

Baca juga: Bom Meledak di Gereja Makassar, Polda Metro: Warga Jakarta Jangan Panik

“Sebab jika teror bom sudah terjadi, korban tewas atau luka tidak hanya di derita pelaku, tapi juga masyarakat luas menjadi korban akibat teror bom tersebut. Seperti teror bom di gereja di Makassar, korban luka adalah petugas gereja dan jemaat,” ucap Neta.

Neta mengatakan, IPW berharap kasus teror bom, terutama yang menyerang gereja merupakan yang pertama dan terakhir di era Kapolri Sigit. Untuk itu, Kapolri yangg diperkuat oleh para Kapolda dan Kapolres harus melakukan pagar betis agar para teroris tidak mendapat celah untuk beraksi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement