(Baca juga: Tanam 10 Miliar Pohon, Arab Saudi Buat Green Middle East Initiative)
“Kami mendesak Angkatan Bersenjata Myanmar untuk menghentikan kekerasan dan bekerja untuk memulihkan rasa hormat dan kepercayaan dari rakyat Myanmar yang telah hilang karena tindakannya,” terangnya.
Pernyataan tersebut didukung oleh kepala pertahanan dari Australia, Inggris, Kanada, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Jepang, Belanda, Korea Selatan dan Selandia Baru.
Menanggapi pembunuhan pada Sabtu (27/3), juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres “mengutuk keras pembunuhan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak dan remaja, oleh pasukan keamanan di Myanmar" dan mendesak militer agar menahan diri dari kekerasan dan represi.
(Baca juga: Viral! Guru TK Ini Banting dan Usir Muridnya dari Kelas)
(Susi Susanti)