KAMPUNG Bandan terletak tidak jauh dari Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Di sana terdapat makam Sayid yang merupakan penyebar agama Islam pertama di Indonesia. Ketiga makam itu, terdiri dari Makam Habib Mohamad Bin Umar Alkudsi, Habib Ali Bin Abdurrahman Ba'alwi, dan Habib Abdurrahman Bin Alwi Asysyathri. Makam itu berada di dalam kompleks masjid.
Juru kunci makam, Habib Alwi, menjelaskan, masjid Kampung Bandan, didirikan oleh Habib Abdurrahman Bin Alwi Asy-Syathri pada tahun 1789.
Habib Abdurrahman membuat sebuah tempat persinggahan untuk berteduh dan sembahyang bagi para peziarah di samping makam tersebut.
Namun karena semakin banyak para peziarah yang datang ke kuburan kedua wali tersebut, akhirnya Habib Abdurrahman mendirikan sebuah surau.
Pada tahun 1947, surau tersebut diubah oleh Habib Alwi Asy Syathri menjadi bangunan masjid dengan 12 tiang penopang. Karena di Kampung Bandan saat itu belum ada tempat ibadah untuk masyarakat.
“Nama masjid sudah dikenal dengan sebutan Masjid Keramat Kampung Bandan bernama resmi Masjid Jami Al Mukaromah. Tapi hingga saat ini masyarakat dan para peziarah lebih mengenal masjid ini dengan nama Masjid Kramat Kampung Bandan,” ungkap Alwi.
Ada peristiwa mistis terkait jalan tol layang hendak dibangun di sekitar makam pada 1994.
Ceritanya, pengembang proyek akan membangun jalan layang melintas di atas makam.
Masjid akan digusur untuk jalan layang tersebut. Jika terlaksana, letak masjid tersebut nantinya akan berada di bawah jalan layang.
Namun, pada saat pembangunan tiang penyangga jalan tersebut patah dan ambruk. Pembangunan akhirnya dilakukan dengan cara manual, tapi tetap saja tiang penyangga tidak bisa berdiri kokoh.
Pekerja terus mengejar pengerjaan jalan tol yang dirasakan sudah terlambat tersebut dengan tetap bekerja pada hari Jumat, tanpa menghiraukan imbauan pengurus masjid untuk tidak melakukan aktivitas pembangunan pada hari tersebut.
Baca Juga : Misteri Asal Usul Wali Songo dan Syekh Jumadil Kubro yang Makamnya di Beberapa Tempat
"Akhirnya, semua beton dan tiang penyangga yang sedang dikerjakan hancur dan menewaskan banyak pekerjanya," katanya.