Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

2 Kucing Positif Covid-19, Ilmuwan Selidiki Peran Hewan Piaraan dalam Penularan ke Manusia

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 26 April 2021 |07:39 WIB
2 Kucing Positif Covid-19, Ilmuwan Selidiki Peran Hewan Piaraan dalam Penularan ke Manusia
Kucing tertular Covid-19 (Foto: Reuters)
A
A
A

Para peneliti di lembaga riset tersebut bekerja dalam kemitraan dengan Layanan Diagnostik Hewan (VDS) di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Glasgow dalam studi ini.

Kucing pertama adalah anak kucing betina dari ras Ragdoll berusia empat bulan dari rumah tempat pemiliknya mengalami gejala yang konsisten dengan Covid-19 pada akhir Maret 2020, meskipun tidak dites.

Anak kucing itu dibawa ke dokter hewan karena kesulitan bernapas pada April 2020 tetapi kondisinya memburuk dan kemudian harus dimatikan.

Sampel paru post-mortem mengungkapkan kerusakan yang konsisten dengan pneumonia yang diakibatkan oleh virus dan ada bukti infeksi Sars-CoV-2.

  • Gejala ringan

Kucing kedua adalah kucing Siam betina berusia enam tahun dari sebuah rumah tempat salah satu pemiliknya dinyatakan positif Covid-19.

Kucing itu dibawa ke dokter hewan dalam kondisi hidung berair dan konjungtivitis, tetapi gejalanya tetap ringan dan kucing itu kemudian sembuh.

Infeksi Covid-19 dikonfirmasi dalam survei retrospektif dari sampel usap yang dikirimkan ke VDS antara Maret dan Juli 2020 untuk pengujian patogen rutin.

Para ilmuwan percaya bahwa kedua kasus tersebut cenderung meremehkan frekuensi sebenarnya penularan dari manusia ke hewan, karena pengujian pada hewan terbatas.

Sejak pandemi dimulai ada banyak laporan tentang kucing dari rumah positif Covid-19 di beberapa negara termasuk Hong Kong, Belgia, Amerika Serikat, Prancis, dan Spanyol, yang juga dites positif Covid-19 dan diduga terinfeksi dari pemiliknya.

Prof James Wood, kepala Departemen Kedokteran Hewan di Universitas Cambridge mengatakan: "Ini temuan penting dan menarik, menambah bukti bahwa manusia dapat menginfeksi hewan peliharaan mereka, dalam beberapa kasus, seperti di sini, yang menyebabkan penyakit klinis pada hewan.

"Kucing dan anjing telah dilaporkan dapat terinfeksi. Ini adalah studi berkualitas tinggi, yang mencakup sekuensing genom secara keseluruhan untuk memastikan hubungan penularan,” terangnya.

Studi ini didanai oleh Wellcome ISSF Covid Response Fund dan didukung oleh Medical Research Council.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement