Dia mengatakan, TNI AL hingga saat ini harus mengemban tugas berat dengan menghadapi berbagai tantangan dari mulai kurangnya personil dan armada, hingga luasnya wilayah yang harus dijaga. Kemudian besarnya kekayaan yang mengundang berbagai kepentingan asing yang berdampak pada penyusupan-penyusupan yang terus terjadi.
"Lautan kita yang luas, yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak," katanya.
Baca juga: Cari KRI Nanggala 402, Presiden Jokowi Berterimakasih kepada TNI-Polri hingga Negara Sahabat
Setelah KRI Nanggala 402 beserta seluruh awaknya yang gugur syahid menjalani 'Eternal Patrol', UAS pun mengajak seluruh rakyat Indonesia, bahu-membahu mengulurkan tangan guna membangun kekuatan armada laut Indonesia kembali berjaya.
"Kami dari Masjid Jogokariyan, mengajak seluruh putra-putri Indonesia yang berjiwa patriot dan cinta negeri ini, beramal bersama dalam Open Donasi Patungan Penggalangan Dana Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402," ungkapnya.