Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tren Covid-19 di Jabar Turun, Ridwan Kamil: Dijaga!

Agung Bakti Sarasa , Jurnalis-Kamis, 29 April 2021 |21:26 WIB
Tren Covid-19 di Jabar Turun, Ridwan Kamil: Dijaga!
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo (Foto: Humas Pemprov Jabar/Agung Bakti Sarasa)
A
A
A

CIREBON - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta masyarakat dan seluruh stakeholder menjaga tren penurunan kasus Covid-19 di Jabar dengan meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang perayaan Idul Fitri 2021.

Permintaan tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam rakor antara Gubernur bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19/Kepala BNPB, Doni Monardo secara virtual dari Pendopo Bupati Cirebon, Kamis (29/4/2021). Pertemuan juga diikuti seluruh bupati/wali kota, serta camat se-Jabar.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menekankan, upaya mutlak yang wajib dilakukan masyarakat agar tren penurunan kasus Covid-19, yakni dengan tidak pulang kampung saat Lebaran. Jika memaksa, kata Kang Emil, tsunami Covid-19 di India sangat berpotensi terjadi di Indonesia karena warganya lengah dan mengendurkan kedisiplinan.

"Kami ingin tren (penurunan Covid-19) ini dijaga. Semoga dengan melakukan koordinasi hari ini, khususnya kewaspadaan dan pelarangan mudik, tren yang baik ini bisa kita terus pertahankan," ujarnya.

 Baca Juga: Soal Larangan Mudk, Ridwan Kamil: Berkaca pada India Merasa Sukses Terjadi Pelonggaran

Untuk mengantisipasi pemudik di tengah kebijakan larangan mudik, lanjut Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar, pemerintah kabupaten/kota, dan kepolisian serta TNI telah menyiapkan 120 titik penyekatan di pintu-pintu masuk wilayah, termasuk jalur tikus yang kerap menjadi incaran pemudik nakal.

"120 titik akan kami sekat termasuk jalan tikus akan dijaga dan razia karena Jabar punya aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya," ujar Kang Emil.

Bila mudik tetap dilakukan, imbuhnya, yang paling rawan tertular Covid-19 adalah para lansia di kampung halaman. Dia mengingatkan peristiwa tahun lalu dimana warga Ciamis meninggal setelah dikunjungi anaknya yang mudik dari Jakarta.

"Yang paling rawan adalah lansia, kami tidak mau terulang lagi seperti kasus mudik di Ciamis tahun lalu," ungkapnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Minta Perguruan Tinggi-Perusahaan Kolaborasi Ciptakan Kendaraan Listrik

Saat ini, sosialisasi, edukasi, dan strategi komunikasi sedang dijalankan melalui berbagai saluran media untuk menanamkan kesadaran tidak mudik dan jika memaksa akan berbahaya.

"Sosialisasi larangan mudik akan makin gencar," ucap Kang Emil.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement