YERUSALEM - Israel telah membunyikan alarm di Yerusalem setelah tembakan roket terjadi. Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan itu dilakukan karena "kejahatan dan agresi Israel."
Militer Israel mengatakan rudal anti-tank ditembakkan ke arah Israel dari Jalur Gaza. Militer mengatakan tujuh roket telah ditembakkan sejauh ini dari Gaza, dengan sebagian besar mendarat di daerah terbuka.
Salah satu roket menghantam sebuah rumah di Yerusalem, meskipun tidak ada korban yang dilaporkan.
Terakhir kali Yerusalem mengalami tembakan roket pada 2014, selama Operasi Pelindung Tepi Israel di Jalur Gaza.
Alarm roket juga telah dibunyikan di selatan kota Sderot. Brigade Al-Quds, sayap bersenjata kelompok Jihad Islam, mengatakan pihaknya menembakkan 30 roket ke Sderot.
(Baca juga: Hamas Keluarkan Ultimatum, Israel Dipaksa Segera Mundur)
Militer Israel mengatakan sebuah kendaraan sipil di Israel selatan terkena roket dari Gaza dan melukai satu orang.
Sebelumnya, Hamas, kelompok paramiliter yang menguasai Jalur Gaza, telah mengeluarkan ultimatum kepada otoritas Israel. Kelompok itu menuntut pasukan Israel mundur dari Temple Mount dan lingkungan Sheikh Jarrah pada pukul 18.00 waktu setempat. Jika tidak, mereka akan meluncurkan serangan terhadap Israel.
Pasukan Israel diberi waktu sekitar satu jam untuk menanggapi ultimatum itu. Militer Israel pun telah menangguhkan latihan militer besar untuk fokus pada krisis keamanan yang sedang berlangsung.
(Baca juga: Semakin Tegang, Hamas Tembakkan 100 Roket ke Israel)
Israel diketahui sedang mengevakuasi warganya saat mengalami serangan roket dari Jalur Gaza. Anggota parlemen Israel di parlemen, yang secara resmi dikenal sebagai Knesset, telah membatalkan sesi mereka dan mengungsi dari gedung di tengah serangan itu.
(Susi Susanti)