Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Lain dari Palestina: Bashaer Othman Wali Kota Wanita Termuda yang Tidak Digaji

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 20 Mei 2021 |06:43 WIB
Cerita Lain dari Palestina: Bashaer Othman Wali Kota Wanita Termuda yang Tidak Digaji
Bashaer Othman. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Palestina menyimpan banyak cerita. Selain konflik berkepanjangan dengan Israel, ternyata ada cerita lain soal pemimpin wanita termuda di dunia bernama Bashaer Othman.

Bashaer Othman pernah menjabat sebagai wali kota yang memimpin Kota Allar di Palestina. Hebatnya, dia menjabat tanpa meminta bayaran sepeser pun.

Saat berbicara kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/9/2012), dirinya membantah bahwa dia dibayar selama melakukan tugas ini.

"Saya tidak menerima gaji, hal ini merupakan sebagai sebuah pekerjaan sosial," ujar Bashaer.

Baca juga: Kisah Pasukan Putih di Gaza, Senjata Canggih Zionis Israel Tak Bisa Membunuhnya


Baca juga: Gempur Palestina dengan Senjata Canggih, Kekuatan Israel Masih Kalah Jauh dengan Indonesia

Saat menjabat pada 2012, Bashaer merupakan remaja perempuan berusia 16 tahun. Sebelumnya, remaja berjilbab menantang walikota Allar yang sebenarnya, yakni Sufiyan Shahid, untuk memberikan kesempatan menjadi wali kota selama satu pekan.

Selanjutnya, yang terjadi adalah wali kota itu terkesan dengan kinerja Bashaer selama satu pekan. Akhirnya wali kota ini memberikan waktu selama dua bulan kepada remaja tersebut untuk memimpin kotanya selama dua bulan.

Saat itu, Bashaer merombak staf-staf kantor wali kota dan mengantinya ddengan staf-stafnya sendiri. Bashaer menceritakan bagaimana dirinya bekerja sebagai Wali Kota Allar.

Selama menjadi wali kota, Bashaer harus memperhatikan sekira 8.000 jiwa. Dirinya diperkuat oleh 10 orang staf. Lima orang staf perempuan dan lima lainnya staf laki-laki. Hal ini membuktikan bahwa kesetaraan gender diupayakan olehnya.

"Karena saya menganggap itu adalah hak warga negara, untuk kami lakukan sebagai seorang Saya lakukan sebagai anak bangsa. Jadi saya tidak memikirkan masalah gaji," cetus dia.

Walau mendapat status wali kota, ternyata Bashaer dan stafnya tidak memiliki wewenang mengurus anggaran. Mungkin Bashaer dianggap belum cukup umur untuk mengurus anggaran sebuah kota.

Baca juga: Pekik Takbir Tandai Selamatnya Gadis Kecil dari Rentetan Bom Israel di Gaza

Salah satu kasus yang membuatnya merasa kesulitan selama menjabat sebagai wali kota adalah, penutupan jalur logistik ke wilayah Palestina.

"Penutupan perbatasan yang memasukkan logistik dan termasuk melarang sebuah keluarga masuk untuk mengunjungi keluarga lain, adalah sebuah penganiayaan. Kami terus mengkampanyekan ke seluruh dunia agar perbatasan-perbatasan itu dilonggarkan dan dibuka," kata Bashaer.

(Widi Agustian)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement