KONFLIK panjang antara Palestina dan Israel mempengaruhi kehidupan setiap orang yang tinggal di kedua wilayah tersebut. Terutama mereka yang tinggal di Jalur Gaza. Tidak heran jika banyak orang-orang hebat yang lahir di Palestina.
Mereka tidak hanya berpengaruh di wilayahnya, namun seisi dunia juga memberikan perhatian kepadanya. Berikut profil singkat 5 tokoh penting Palestina:
1. Yasser Arafat
Yaser Arafat merupakan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Bagi orang Palestina, Arafat, yang juga dikenal dengan gelar Abu Ammar dinilai telah memicu revolusi kontemporer dan meluncurkan Gerakan Pembebasan Palestina FATAH, yang mengekalkan identitas rakyat Palestina di seluruh dunia. Ia berada di garis depan mewakili Palestina dalam perselisihan dengan Israel selama bertahun-tahun, sengketa perbatasan, gerakan pembebasan Palestina hingga upaya mencapai perjanjian damai.
2. Sheikh Ahmed Yassin
Yassin mendirikan Al-Harakatul Muqawwamatul Islamiyah (HAMAS) pada tahun 1987. Bagi orang Palestina khusus pendukung HAMAS, sosok Sheikh Ahmed Yassin tetap 'hidup' hingga saat ini. Paling tidak spirit dan semangatnya dalam melawan Israel yang ditudingnya sebagai tirani-zionis. HAMAS memang dikenal sebagai faksi yang keras terhadap Israel. Beda dengan faksi Fatah yang digawangi mendiang Yasser Arafat. Bagi Ahmed Yassin, tak ada istilah berunding, hanya satu, Israel pergi selamanya dari bumi Palestina.
3. George Habash
George Habash adalah orang yang membentuk kelompok nasionalis sekuler sayap kiri Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina atau Popular Front for The Liberation of Palestine (PFLP). PFLP merupakan organisasi yang cukup aktif dan memiliki banyak anggota yang terkenal, salah satunya yaitu Leila Khaled. George Habash sendiri menjabat sampai sebagai Sekretaris Jendral sampai tahun 2000 dia dipaksa turun karena kesehatannya memburuk.
Baca Juga :Â Netanyahu Tolak Seruan Biden untuk Redakan Ketegangan di Gaza
4. Saeb Erekat
Saeb Muhammad Salih Erekat adalah seorang politisi dan diplomat Palestina merupakan Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina sejak 2015. Dia menjabat sebagai Ketua Komite Pengarah dan Pemantau PLO hingga 12 Februari 2011. Ia juga yang bernegosiasi dalam Persetujuan Damai Oslo dengan Israel dan tetap menjadi perunding utama PLO dari 1995 sampai Mei 2003, ketika ia mengundurkan diri dari Pemerintahan Palestina. Ia kemudian rekonsiliasi dengan partainya dan ditunjuk kembali pada September 2003.