JAKARTA - Meski tak bisa disaksikan secara kasat mata, warna merah bulan atau super blood moon saat gerhana bulan total tertangkap lensa teleskop milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Bulan yang berada sejajar dengan bumi dan matahari menampilkan fenomena luar biasa. Bahkan, LAPAN menyebut fenomena ini hanya terjadi 195 tahun sekali.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menyebutkan gerhana bulan total merah memang tak terlihat kasat mata di wilayah Jakarta.
"Ini karena terhalang awan di sisi Timur ya, jadi tampak gerhana bulan total secara kasat mata tidak terlalu lihat jelas secara langsung dari kasat mata. Kalau dengan teleskop dan laptop akan lebih terlihat jelas," ujar Rahmat Triyono, Rabu (26/5/2021) sore.