Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cegah Stigmatisasi Terhadap Negara, WHO Gunakan Sistem Penamaan Baru untuk Varian Covid-19

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 01 Juni 2021 |15:09 WIB
Cegah Stigmatisasi Terhadap Negara, WHO Gunakan Sistem Penamaan Baru untuk Varian Covid-19
Foto: Reuters.
A
A
A

"Kami tidak mengatakan mengganti B.1.1.7, tapi benar-benar hanya untuk mencoba mempermudah pembicaraan varian ini dengan masyarakat awam," ujarnya.

"Sehingga dalam wacana publik, kita bisa membahas beberapa varian tersebut dalam bahasa yang lebih mudah digunakan," kata Van Kerkhove.

Senin (31/5/2021) lalu, seorang ilmuwan sekaligus penasehat bidang kesehatan untuk pemerintah Inggris menyebut negara itu berada pada tahap awal gelombang ketiga infeksi virus corona.

Menurutnya, salah satu pemicu gelombang ketiga ini adalah Delta atau varian Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India.

Delta dinilai menyebar lebih cepat daripada varian Alpha, yang menyebabkan lonjakan kasus di Inggris selama musim dingin lalu.

Apa saja varian corona yang ada di Indonesia?

Sejauh ini terpantau tujuh varian corona yang berhasil teridentifikasi di Indonesia, yakni varian D614G, B117, N439K, E484K, B1525, B1617, dan B1351.

Pemerintah Indonesia belum merilis informasi apakah varian baru yang terdeteksi di Vietnam telah ditemukan di Indonesia.

Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, mengatakan pemerintah berupaya mengantisipasi masuknya varian baru dari luar negeri dengan memperketat pengawasan dan karantina bagi pekerja migran yang kembali ke kampung halaman.

Namun, seberapa cepat pemerintah Indonesia mendeteksi varian baru virus corona?

Jawabannya: lambat, seperti diutarakan pakar biomolekular Universitas Yarsi, Ahmad Rusjdan Utomo.

"Jika Inggris melakukan sampling dengan sangat agresif ketika ditemukan kasus dan klaster besar, mereka segera melakukan genome sequencing. Indonesia, masalahnya, kita tidak punya kemewahan itu," kata Ahmad.

Sementara itu, Siti Nadia Tarmizi dari Kementerian Kesehatan mengungkap alasan mengapa diperlukan waktu hampir empat bulan untuk mengonfirmasi varian baru dari Afrika Selatan terdeteksi di Indonesia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement