SURAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi tim Universitas Gajah Mada (UGM) yang mengembangkan alat early warning system (EWS), atau sistem peringatan dini gempa.
Menurut LaNyalla, penelitian tersebut harus mendapat dukungan serius. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang rentan dengan bencana. Untuk itu segala penemuan yang berpotensi perlu dikawal pemerintah.
"Apalagi sering kali peringatan dini kebencanaan gagal diantisipasi pemda sehingga korban dan kerusakan akibat bencana cukup tinggi. Maka memang diperlukan sarana untuk mitigasi bencana yang memadai," tutur LaNyalla saat kunjungan kerja ke Surakarta, Jumat 4 Juni 2021.
Baca juga:Â Â Alat Pendeteksi Gempa UGM Berhasil Deteksi Kejadian Toli-Toli 3 Hari Sebelum Sebelumnya
Dijelaskan LaNyalla, alat EWS besutan UGM itu telah dikembangkan sejak tahun 2018 dan mampu mendeteksi beberapa kali gempa, termasuk gempa di Toli-toli pada 29 Mei 2021, tiga hari sebelum kejadian. Meski sudah beberapa kali tepat memprediksi kejadian gempa, tim peneliti masih terus melakukan pengembangan.
"Pengembangan ini yang harus didukung oleh pemerintah. Kemendikbud dan Ristek perlu memberi pendampingan, karena penelitian ini berada di bawah perguruan tinggi. Apa yang diperlukan tim peneliti perlu mendapat bantuan," ucapnya.
Baca juga:Â Â 8 Wilayah Terpaksa Mikro Lockdown Usai Lebaran, Jangan Anggap Remeh Covid-19!
Menurut LaNyalla, tim peneliti UGM memanfaatkan teknologi internet of thing (IoT) pada alat pendeteksi itu. Alat EWS ini tersusun dari sejumlah komponen, seperti detektor perubahan level air tanah dan gas radon, pengondisi sinyal, kontroler, penyimpan data, sumber daya listrik.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP