Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menlu RI: Dukungan China Penting untuk Capai Solusi Damai di Myanmar

Agregasi VOA , Jurnalis-Selasa, 08 Juni 2021 |06:06 WIB
Menlu RI: Dukungan China Penting untuk Capai Solusi Damai di Myanmar
Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Menlu negara ASEAN dengan Menlu China (Foto: Twitter/@Menlu_RI)
A
A
A

Dia menyebutkan para diplomat senior Indonesia, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Hassan Wirajuda, bisa dilibatkan sebagai bagian dari tim utusan khusus ASEAN untuk Myanmar.

Menurut Pandu, tim utusan khusus buat Myanmar ini sangat perlu segera dibentuk untuk menghindari campur tangan pihak-pihak di luar ASEAN, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pandu juga menekankan perlu melibatkan China untuk ikut membantu penyelesaian krisis politik di Myanmar. Sebab Myanmar memiliki ketergantungan modal terhadap negara Tirai Bambu itu.

"Jangan sampai Myanmar merasa di belakang saya ada China, terserah dunia internasional melakukan apa. Jadi pendekatan terhadap China pun sangat penting. Artinya bagaimana kita mendekati China agar mendorong Myanmar segera melaksanakan konsensus yang sudah dihasilkan oleh ASEAN," tutur Pandu.

Dalam pertemuan para pemimpin ASEAN berlangsung di Jakarta pada 24 April lalu, sepuluh negara anggota ASEAN, termasuk Myanmar, sepakat menetapkan lima poin konsensus terkait krisis di negara tersebut.

Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya. Kedua, segera dimulai dialog konstruktif antara semua pihak terkait untuk mencari solusi damai demi kepentingan rakyat. Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.

Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre. Dan kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu semua pihak terkait.

Krisis politik di Myanmar terjadi sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu. Unjuk rasa damai anti-junta berakhir dengan kekerasan yang telah menyebabkan lebih dari 800 orang tewas dan 1.400 lainnya ditangkap.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement