Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Angkatan Laut AS Hanya 'Baptis' Kapal Perang yang Diberi Nama Ibu Kota Asing

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 08 Juni 2021 |08:57 WIB
Angkatan Laut AS Hanya 'Baptis' Kapal Perang yang Diberi Nama Ibu Kota Asing
Angkatan Laut AS membaptis kapal perang yang diberi nama ibu kota asing (Foto: CNN)
A
A
A

ALABAMA - Sebotol anggur dibuka di Mobile, Alabama, pada Sabtu (5/6), ketika Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) meluncurkan satu-satunya kapal dalam armadanya yang dinamai dengan nama ibu kota asing.

USS Canberra -- dinamai berdasarkan kursi kekuasaan Australia -- adalah kapal tempur pesisir baru, salah satu platform terbaru Angkatan Laut AS.

“Hal itu menunjukkan kekuatan persahabatan antara kedua negara kita bahwa Australia adalah satu-satunya negara sekutu yang ibu kotanya digunakan Angkatan Laut AS untuk menamai sebuah kapal,” Komodor Matthew Hudson, atase militer Australia di kedutaan besarnya di Washington, mengatakan di upacara pembaptisan pada Sabtu (5/6).

‘Pembaptisan’ Canberra menandai evolusi kapal dari konstruksi hingga pengujian sistemnya di laut. Ini akan ditugaskan ketika pengujian itu selesai dan kemudian bergabung dengan armada untuk ditempatkan.

Kapal tersebut adalah kapal Angkatan Laut AS kedua yang menyandang nama Canberra. Yang pertama adalah selama Perang Dunia II, ketika USS Pittsburgh, sebuah kapal penjelajah, diganti namanya menjadi Canberra setelah sebuah kapal Australia dengan nama yang sama ditenggelamkan oleh pasukan Jepang dalam Pertempuran Pulau Savo, bagian dari kampanye Guadalcanal di Kepulauan Solomon.

(Baca juga: Pertama Kalinya dalam 20 Tahun, AS Setujui Obat Alzheimer Baru)

Kapal penjelajah Canberra akan terus melayani sampai tahun 1970, dengan peran dalam krisis rudal Kuba dan Perang Vietnam.

"Saya bangga bergabung dengan mitra Australia dalam melanjutkan warisan nama ini," Wakil Laksamana Ricky Williamson, wakil kepala operasi angkatan laut AS.

Canberra pertama juga berada di armada AS ketika Perjanjian ANZUS, perjanjian keamanan yang tidak mengikat antara AS, Australia, dan Selandia Baru, dibuat pada 1951. Hudson mencatat tonggak sejarah itu pada Sabtu (5/60.

"Saat kami menandai peringatan 70 tahun aliansi ANZUS, persahabatan antara kedua negara kami lebih kuat dari sebelumnya," lanjutnya.

"Aliansi antara kedua negara kami membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman," kata Todd Schafer, asisten penjabat sekretaris Angkatan Laut.

(Baca juga: Keluarga Muslim Tewas dalam Serangan yang 'Direncanakan', Diduga Kejahatan Rasial)

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement