Selama dua tahun ini dia harus bekerja, menjalani sesi psikologis dan tidak memiliki masalah baru dengan hukum untuk menghindari berakhir di balik jeruji lagi.
BACA JUGA: Dua Orang Ditangkap Terkait Insiden Penamparan Presiden Prancis
Tarel juga dilarang memiliki senjata selama lima tahun, serta dilarang memegang jabatan publik dan dibatasi dalam menggunakan hak-hak sipil lainnya untuk jangka waktu tiga tahun.
Sebelumnya pada hari itu, terdakwa menjelaskan tindakannya bermotif politik, mengatakan kepada pengadilan bahwa Macron, menurut pendapatnya, mewujudkan “pembusukan” Prancis, dan bahwa serangan licik itu adalah satu-satunya cara untuk mencapai presiden.
“Saya pikir Macron mewakili, dengan sangat rapi, pembusukan negara kita,” katanya kepada pengadilan. “Jika saya menantang Macron untuk berduel saat matahari terbit, saya ragu dia akan merespons.”
(Rahman Asmardika)