JERMAN - Jerman telah menarik satu peleton dari misi NATO di Lithuania setelah muncul laporan tentang pasukan yang terlibat dalam perilaku rasis dan anti-Semit, serta serangan seksual.
Tuduhan itu pertama kali diterbitkan oleh majalah berita Der Spiegel pada Senin (14/6).
Mengumumkan keputusan di Twitter, Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan pelanggaran itu akan "dihukum dengan segala tingkat keparahan".
Empat tentara Jerman awalnya ditarik sebagai bagian dari penyelidikan.
Pasukan tersebut berada di Lituania sebagai bagian dari "peningkatan kehadiran ke depan" NATO, sebuah misi yang melatih tentara lokal sebagai pencegah terhadap Rusia di sejumlah negara Eropa Timur.
"Pelanggaran beberapa tentara di Lithuania adalah tamparan di wajah semua orang yang bekerja di Bundeswehr [tentara Jerman] hari demi hari untuk melayani keamanan negara kita," tulis Kramp-Karrenbauer di Twitter, Rabu (16/6).
(Baca juga: Berlian Botswana Diklaim Bisa Menjadi yang Terbesar Ketiga di Dunia)
Dia mengatakan seluruh peleton akan ditarik dengan "efek segera", dan bahwa setiap penyelidikan dan proses yang diperlukan akan dilakukan di Jerman.
Pada Selasa (15/6), Kramp-Karrenbauer mengatakan bahwa setiap tentara yang tahu tentang insiden tersebut tetapi tidak melaporkannya juga akan menghadapi hukuman.
Menurut majalah Der Spiegel, tuduhan itu terkait dengan pesta yang diadakan di sebuah hotel di Lithuania pada akhir April lalu.
Sejumlah tentara diduga melakukan tindakan bullying, ancaman kekerasan, merekam insiden penyerangan seksual terhadap tentara lain, serta menyanyikan lagu-lagu anti-Semit.
(Baca juga: Frustrasi dengan Kehidupan, Banyak Anak Muda China Pilih 'Mager')