JEDDAH - Kartu pintar haji pertama diluncurkan tahun ini di hadapan Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal, yang juga Ketua Komite Haji Pusat, dan Wakilnya Pangeran Badr bin Sultan.
Peluncuran ini dilakukan saat kunjungan inspeksi ke tempat-tempat suci pada Senin (12/7) untuk memeriksa kesiapan fasilitas untuk menerima calon haji. Ini akan menjadi teknologi pertama kalinya yang digunakan untuk melayani jamaah haji sepanjang perjalanan mereka.
Tur dimulai dengan Pangeran Khaled meresmikan proyek Pusat Kontrol Keamanan Al-Shumaisi.
Proyek ini mencakup area seluas 1,6 juta meter persegi dan didukung sistem cerdas untuk penyaringan dan gerbang digital terpadu yang memfasilitasi lalu lintas dan mengurangi masa tunggu orang yang tiba di Mekah selama waktu sibuk dari 45 menjadi tujuh menit.
Jumlah jalur kendaraan juga telah ditingkatkan dari enam menjadi 16, dan jalur khusus telah didedikasikan untuk bus, kendaraan pengangkut, truk dan kendaraan darurat.
(Baca juga: Arab Saudi Bakal Deportasi Ekspatriat Gunakan Stempel Haji Palsu)
Pusat tersebut mencakup kantor administrasi, masjid, pusat pertahanan sipil dan satu lagi untuk Otoritas Bulan Sabit Merah, dan sebuah bangunan untuk otoritas keamanan dan pemerintahan.
Gubernur juga meresmikan proyek Al-Zaidi Reception Center di hadapan Dr. Abdulfattah Mashat, wakil menteri haji dan umrah Saudi. Pusat ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan jemaah haji dari dan ke Mekah, mengurangi waktu tunggu bus dan meningkatkan citra visual di titik-titik penyaringan.
Pusat ini mencakup tempat parkir yang dapat menampung lebih dari 8.000 kendaraan, gerbang masuk dan keluar, dan zona inspeksi untuk kendaraan.
(Baca juga: Jelang Idul Adha, Yuk Ketahui Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban)
Pusat ini juga mengeluarkan kartu haji pintar, menyediakan pembacaan otomatis izin haji dan menawarkan layanan perhotelan, termasuk transportasi bagasi ke tempat-tempat suci dan peziarah ke masjid untuk melakukan Tawaf atau mengunjungi Mina.