Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penelitian: Pemimpin Wanita Terbukti Cegah Lebih Banyak Kematian Akibat Covid-19

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 24 Juli 2021 |17:32 WIB
Penelitian: Pemimpin Wanita Terbukti Cegah Lebih Banyak Kematian Akibat Covid-19
Pemimpin wanita terbukti cegah lebih banyak kematian akibat pandemi Covid-19 (Foto: BBC)
A
A
A

  • Kekuatan politik

Studi ini dilakukan oleh para peneliti di Universitas Sao Paulo dan Barcelona, serta Insper. Makalahnya masih dalam tahap pracetakdan belum melalui proses telaah sejawat alias peer-review.

Namun temuannya sejalan dengan beberapa studi lain di tempat lain yang mengarah ke kesimpulan serupa.

Makalah yang terbit pada 2020 di Journal of Applied Psychology menemukan bahwa negara bagian di AS yang memiliki gubernur perempuan mencatat kematian lebih sedikit dari yang dipimpin gubernur laki-laki.

Analisis lebih jauh menunjukkan bahwa perempuan juga menunjukkan lebih banyak empati dan kepercayaan diri dalam memberikan pengarahan kepada media.

Studi lainnya yang diterbitkan tahun ini oleh peneliti dari Universities of Liverpool and Reading menemukan bahwa negara-negara yang dipimpin oleh perempuan secara sistematis menunjukkan kinerja lebih baik dalam mengatasi Covid-19 dibandingkan negara yang dipimpin laki-laki.

Para peneliti memuji cara para pemimpin tersebut merespons pandemi dengan proaktif dan terkoordinasi.

Namun terlepas dari hasil yang baik, perempuan seringkali memiliki ruang politik yang lebih sedikit daripada laki-laki dan ini dapat mempengaruhi cara mereka menangani krisis.

"Kami paham bahwa politik Brasil masih didominasi laki-laki. Ini dapat membuat tantangan perempuan untuk dipilih lebih tinggi daripada laki-laki. Jadi hanya para perempuan yang lebih berkualitas yang akhirnya memenangkan atau hampir memenangkan pemilihan," ungkap Gagete-Miranda.

Bruce, salah satu peneliti dalam studi di Brasil, mengakui bahwa hal tersebut bisa saja terjadi.

"Mungkin walikota perempuan membuat keputusan yang lebih baik di bawah tekanan karena mereka sudah menghadapi lebih banyak tekanan dan tantangan dalam karier politik mereka," ujarnya.

"Tetapi itu bukan sesuatu yang bisa kita amati dan ukur menggunakan data statistik,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement