Belum ada tanggapan langsung militer Israel terhadap laporan itu. Militer Israel telah berulang kali mengatakan serangannya ditujukan pada sasaran militer di Gaza. Militer Israel juga sering mengatakan telah mengambil banyak tindakan pencegahan untuk menghindari kemungkinan membahayakan warga sipil, dan malah menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban sipil karena meluncurkan serangan roket dan operasi militer lainnya di dalam kawasan-kawasan permukiman.
Perang meletus pada 10 Mei setelah Hamas menembakkan rentetan roket ke Yerusalem untuk mendukung protes Palestina terhadap pengawasan polisi Israel yang keras terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dibangun di lokasi yang diperebutkan dan dianggap suci oleh orang-orang Yahudi dan Muslim, serta ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina di kawasan pemukim Yahudi di dekatnya.
Secara keseluruhan, Hamas menembakkan lebih dari 4.000 roket dan mortir ke arah Israel, sementara Israel mengatakan telah menyerang lebih dari 1.000 sasaran yang terkait dengan kelompok-kelompok militan di Gaza.
Sekitar 254 orang tewas di Gaza, termasuk setidaknya 67 anak-anak dan 39 perempuan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Hamas telah mengakui kematian 80 militan, sementara Israel mengklaim jumlahnya jauh lebih tinggi. Dua belas warga sipil, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel, bersama dengan satu tentara.
(Susi Susanti)