ISRAEL - Sebuah stasiun radio Israel menyelenggarakan acara mingguan yang mengajarkan frasa dan kata-kata dasar dalam bahasa Arab untuk meningkatkan pemahaman warga Israel mengenai bahasa Arab. Selain itu, untuk mempermudah hubungan lintas masyarakat antara orang-orang Arab dan Yahudi.
Di Yerusalem, Galei Zahal, stasiun radio militer Israel, menyiarkan acara mingguan yang disebut Arabic Corner atau Pojok Bahasa Arab. Dalam acara tersebut, sang host diajari frasa dan kata-kata dasar dalam bahasa Arab oleh seorang guru tamu.
Acara berdurasi dua puluh menit itu dipandu oleh Ishay Shnerb dan guru tamu Sundos Alhoot. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman orang Israel mengenai bahasa Arab, serta untuk memudahkan hubungan lintas masyarakat antara orang Arab dan Yahudi.
“Kami memulainya di Galei Zahal untuk mengajarkan lebih banyak orang mengenai kata-kata spesifik dalam bahasa Arab, sehingga setidaknya akan ada satu kata dalam suatu kalimat yang dapat diucapkan dalam bahasa Arab. Setiap siaran, kami mengajarkan satu topik," ujar Sundos Alhoot, guru bahasa Arab dalam siaran Arabic Corner.
(Baca juga: Penelitian: Manfaat Lebih Sering Memuji, 79% yang Dipuji Akan Tawarkan Bantuan)
Di Israel, jumlah orang Arab yang berbicara dalam bahasa Ibrani jauh lebih banyak daripada jumlah orang Yahudi Israel yang dapat berbicara dalam bahasa Arab.
'Inilah faktanya. Saya tidak tahu bahasa Arab. Saya berusia 27 tahun dan tumbuh besar di sini. Orang-orang Palestina tinggal 100 meter dari rumah orang tua saya. Ada 250 ribu orang Palestina tinggal di Yerusalem sini dan saya tidak memahami bahasa mereka. Saya tidak dapat mengobrol dengan mereka," kata Ishay Shnerb, host Arabic Corner.
Ishay Shnerb mengaku ia tidak dapat berkomunikasi dengan orang-orang Palestina di sekitar tempat tinggalnya bahkan pada tingkat yang paling sederhana. Shnerb menegaskan ia tidak perlu tahu bahasa Arab formal dan hanya ingin dapat berbicara dengan orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Ada satu miliar Muslim dan orang Arab, dan ia tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka, lanjutnya.
(Baca juga: Jamur 'Pemakan Plastik' dan Bakteri E-Coli, Apa Bisa Jadi Solusi Krisis Sampah Global?)
Berbagai lembaga di Israel, seperti Madrassa dan Shaharit, ingin mengubah hal itu dengan mempromosikan belajar bahasa Arab sebagai cara untuk memperbaiki hubungan antara orang-orang Yahudi dan orang Arab.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP