SURABAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menargetkan herd immunity atau kekebalan komunitas akan tercapai pada 17 Agustus 2021, nampaknya terancam gagal. Pasalnya, pasokan vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat tersendat.
“Jadi seandainya, waktu itu kami berharap dengan menghitung 315.000 (vaksinasi) per hari, itu terwujud dari tanggal 3 juli maka tanggal 10 agustus ini sudah 70 persen (tervaksinasi). Surabaya mampu melakukan vaksinasi 50.000 (dosis) per hari). Artinya itu (vaksinasi) sangat memungkinkan untuk kita lakukan. Kita dalam hal ini (ketersediaan vaksin) masih menunggu datangnya vaksin baru,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa usai meninjau vaksinasi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (4/8/2021).
Terkait tersendatnya pasokan vaksin tersebut, Khofifah mengaku sudah bersurat ke Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan juga Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Apalagi saat ini sudah ada sebanyak 4,2 warga Jatim yang sudah masuk pada vaksin dosis kedua. “Semoga bisa segera disupport. Sehingga kita bisa memberikan dosis kedua yang sudah jatuh tempo,” kata Khofifah.
Di sisi lain, Khofifah saat ini gencar mendorong vaksinasi bagi remaja, terutama siswa yang berusia diatas 12 tahun sampai 17 tahun. “Ini PR (pekerjaan rumah) kita semua. Yang sudah berjalan (vaksinasi) adalah SDM Kesehatan untuk dosis ketiga dan difabel. Bagi yang punya kedekatan dengan asosiasi disabilitas, bisa akses vaksinasi,” ujarnya.